harapanku harapanMu 1

setelah pernikahan yang melelahkan dan mem-frustasi-kan, :D tiga bulan kemudian, aku akhirnya mendapati diriku juga berada di situasi yang kurang lebih sama. tapi pada level yang lebih rendah :)


tapi meskipun lebih rendah, frustasi tetaplah frustasi.
dan kalau ada yang mengira frustasi itu menyenangkan, aku doakan supaya dia terus menerus mengalami frustasi. hahahaha...


segala sesuatu tidak akan berjalan seperti yang kita rencanakan di awal2 keputusan hidup bersama itu dibuat.
bahkan, semua rencana kita belum tentu berhasil. dalam kasusku, tidak ada yang berhasil.
apa yang kita rancangkan, apa yang kita bicarakan, apa yang sudah 90 persen pasti terjadi, tidak akan terjadi.
sungguh, percayalah padaku.
karena satu-satunya yang akan terjadi hanyalah apa yang dirancangkan oleh Allah.
setidaknya begitulah hidupku. wek.


mulai dari gaun pengantin dan paket2nya... oh, betapa aku sungguh mengingat hari2 itu dengan luar biasa jelasnya.
mulai dari undangan yang datang terlambat, sampai resto yang belum lunas dibayar 6 jam sebelum resepsinya. lol.
dan tentu saja, airmata2 itu... :)


aku juga tentu masih ingat seruan-seruan tengah malam itu....
seruan-seruan yang memberitahu Allah, bahwa kami tidak bersalah sama sekali....
kami bukannya tidak siap materi untuk menikah,
kami siap.
tapi kemudian begitu banyak hal yang terjadi, dan merusak semua kesiapan itu.
hal-hal yang sama sekali tidak terduga, 10 persen yang merusakkan 90 persen kesiapan kami.
Tuhan, Kau tau... kami tidak bersalah.
dan semua orang sudah tau tentang pernikahan itu.
kalau Kau tidak menolong kami, aku hanya ingin mati saja.
karena aku tidak sanggup lagi mengangkat wajahku.


dan tentu saja aku masih sangat ingat, bagaimana aku menangis jam 3 pagi, di hadapanMu,
dan hanya mendesahkan satu kata yang ku ulang-ulang sampai aku tertidur....
"Bapa... Bapa... Bapa... Bapa... Bapa... Bapa..."
entah berapa ratus kali.


kataku,
aku tidak mampu lagi beriman...
aku tidak mampu lagi mempercayai Tuhan...
aku hanya pengemis yang mengemis belas kasihan.
kalau Kau mau, terima kasih.
kalau tidak, habislah aku.
karena SUNGGUH2 tidak ada harapan lagi.
Engkau satu2nya harapan.


Satu-satunya.

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © Yes, I know