2

Merry Christmas! Do I care? hey, Merry Christmas!!

percayalah, keadaanku benar2 sulit.
dan ini sama sekali tidak ku dramatisir :D
tapi kalau kau menganggapku melebih-lebihkan penderitaan, aku juga bisa mengerti, dan tidak mempersalahkanmu :)


aku ingat begitu banyaknya peristiwa penderitaan yang ku saksikan dalam hidupku, dan yang sama sekali tidak ku pedulikan.


aku ingat seorang anak komunitas yang punya 4 orang adik yang berasal dari ayah yang berbeda-beda.
jadi, mamanya menikah dengan 5 pria yang berbeda, melahirkan dia dan 4 adiknya.
dan dia sendiri tidak pernah bertemu dengan ayahnya seumur hidupnya.
usianya saat itu baru 16 tahun (sekarang mungkin sudah 20 tahun), belum tamat smu, dan dia harus bekerja menghidupi seluruh keluarganya. mamanya tidak bekerja, dan tidak ada satupun dari kelima orang yang pernah menjadi suaminya itu yang memberi nafkah.
kadang2 mereka hanya makan sekali sehari.
kadang2 juga tidak makan sama sekali.
apakah aku peduli?
oh yeah, aku peduli.
aku berdoa buat mereka.
kadang2 aku memberi uang juga.


tapi setelah melewati saat2 yang sangat menyesakkan ini, apa yang ku lakukan kini tidak tampak seperti kepedulian lagi.
karena jika aku sungguh2 peduli, kepedulian itu akan menggerakkan aku melakukan jauh lebih banyak lagi.
pada kenyataannya, jika aku mau sungguh2 berkorban, aku pasti bisa melakukan jauh lebih banyak lagi.
persoalannya,
aku tidak tau bagaimana rasanya tidak pernah makan dalam sehari.
dan tidak tau bagaimana rasanya menjadi remaja usia 16 tahun yang harus berhenti sekolah untuk bekerja membiayai seluruh keluarga.
belum lagi bergumul untuk mengampuni mama dan papa.


apakah aku peduli pada tanteku?
mungkin sebenarnya tidak.
karena aku tidak pernah tau bagaimana rasanya menjadi seorang ibu rumah tangga dengan suami kurangajar, dan 2 orang anak yang harus sekolah.
aku tidak tau bagaimana rasanya menjadi seorang wanita yang ditinggalkan dengan alasan yang sangat tidak masuk akal.


ada pula seorang teman yang lain,
yang suaminya galak minta ampun.
bertahun-tahun dia stress.
anak semata wayangnya juga lahir, hasil "paksaan" suaminya.
dan setelah semua "kejahatan" suaminya, tiba2 suaminya kena stroke.
sehingga dia yang harus membiayai semua biaya rumahtangga dan juga pengobatan suaminya.
apakah aku peduli?
tidak.
aku malah membenci setiap kalimat mengasihani diri sendiri yang diucapkannya sepanjang tahun.
karena aku tidak tau bagaimana rasanya punya suami seperti itu.
bahkan aku tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya diperkosa oleh suami sendiri.
aku tidak peduli,
karena aku tidak tau bagaimanakah perjuangannya.


aku lelah dengan kenegatifan banyak orang di sekelilingku.
terasa seperti menyeretku ke dalam arus yang sangat berat.
aku menamai mereka energy sucker.
dan aku tidak suka berada di sekitar mereka.


itu hanya 3 kasus.
kalau kau mau,
aku bahkan bisa menyebutkan 100 kasus lagi.


tapi lihatlah, bukankah hari ini aku mulai menyerupai mereka?
menjadi negatif, dengan kisah tragis yang terasa tak habis2nya?


karena itulah, natal kali ini mengubah aku.
aku tiba2 melihat segala sesuatu dari perspektif yang berbeda.
umm, bukan perspektif.
lebih tepatnya,
dari hati yang berbeda.


aku ternyata tidak pernah sungguh2 mengetahui apa yang terjadi dalam pergumulan hidup orang2 lain.
aku tidak tau bagaimana rasanya...
dan aku menjadi seseorang yang sangat mudah menghakimi kesesakan orang lain dengan sangat kejam.
hanya karena kesesakan itu tidak ku pahami....


aku bertobat.

2

Merry Christmas!!

ini adalah natal pertama seumur hidupku yang sama sekali tidak terasa seperti natal.


4 tahun kesusahan setelah kasus nyokap difitnah di tempat kerjanya, dan perusahaan bokap bangkrut, rasanya belumlah sama seperti ini :)
perbedaannya terletak di,
4 tahun itu tanggungjawab bukan berada padaku.


sedangkan sekarang, aku adalah satu2nya yang bertanggungjawab di dalam rumah ini.
termasuk bertanggungjawab untuk keluarga tanteku, yang suaminya (yang ga tau diri itu) sudah diusir nyokap (plus digebuk) saat oma meninggal beberapa bulan lalu. hehehe...


my christmas eve hanya dipenuhi dengan pikiran2... apa yang akan ku lakukan hari senin nanti, 1 hari sesudah natal?
kerjaan apa? berapa profitnya? harus menghubungi siapa? instrumen apa yang harus ditradingkan?
bisa peroleh modal lebih darimana? apakah akan cukup membayar hutang tepat waktu? apakah teman2 yang sudah berbaik hati meminjamkan uang bisa bersabar dan tidak berpikir aku melarikan uang mereka? atau apakah mereka berpikir aku sudah tidak memiliki integritas lagi?
oh, kata integritas itu lumayan menyakiti aku :D


2 hari menjelang natal, dengan kondisi jalanan yang super macet, dan usia kehamilan 6 bulan, aku masih ke sana ke mari dengan sepeda motor berjam-jam bersama temanku untuk mengurusi sebuah transaksi penting yang akan menyelamatkan nama baik kedua orangtuaku :D


sms-sms natal tidak ada yang ku balas, kecuali 2-3 orang tertentu.
beberapa sms sudah tidak ku ketahui lagi berasal dari siapa.
hampir semua nomor telp di phone list hp-ku sudah ku hapus, saat aku berencana menjual hp-ku untuk tambahan modal usaha.


tapi ada satu sms yang sangat memberkatiku.
aku ga tau nyambung apa ga perkataannya...
dan aku juga ga tau berasal dari siapa.
sms itu juga ga pernah ku balas sampai hari ini,
dan tidak bermaksud untuk membalasnya.
aku tidak ingin mengetahui dia siapa...
tapi aku bersyukur juga untuk sms itu :D


Why Christmas should be merry and new year should be happy?
Because you should be grateful at this time of the year and embrace the future with positivity.
3

Update

hutang keluarga yang jumlahnya (hanya) 36 juta, dan harus dilunasi dalam 3 hari, akhirnya bisa dilunasi juga.


bagaimana caranya?


aku hanya bisa menjawab,
satu2nya cara melakukannya, hanyalah merendahkan diri dan menangis minta belas kasihan Tuhan, dan menolak kekuatiran dalam bentuk apapun semampu mungkin.


baiklah. aku tau memang terdengar sangat rohani.
tapi itulah kenyataannya.


bahkan sebenarnya aku sudah sampai di titik di mana aku sudah diam-diam memutuskan, kalau Dia tidak menolong, maka semua kisah cinta ini mungkin akan ku akhiri.
hatiku menjerit, mengatakan aku mencintaiNya...
tapi ku pelototi perkataan2Nya di alkitabku, dan berkata dengan airmata di wajahku,
Kau sudah berjanji Tuhan...
Kau sudah berjanji....
kalau Kau ternyata tidak bisa dipercaya, atau tidak bisa melakukan apa2... untuk apa hubungan ini dilanjutkan?


dan seperti yang sudah bisa diduga semua orang, Dia memberi pertolongan.


seseorang menghubungiku dan mengatakan dia ingin bergabung dengan salah satu usahaku.
dia memberi TEPAT sejumlah yang aku perlukan.


lalu bagaimana dengan usahanya? jika modal darinya ku pakai melunasi hutang? :D


seorang teman yang lain juga menghubungiku dan membantuku mengurus pengambilan kredit modal kerja dengan jumlah yang lumayan banyak, dan pencairannya paling lambat awal february.


dan semua itu, terjadi HANYA dalam 3 hari.


perhitungan matematikaku, profit usaha dari modal senilai kredit itu, akan cukup untuk mengembalikan investasi 36 juta temanku yang satu, dan melunasi semua hutang lainnya, dan juga masih cukup untuk membiayai usahaku selanjutnya.


dengan airmata, aku berkata pada Tuhan,
"maafkan aku, karena aku tidak mempercayaiMu..."
 
Copyright © Yes, I know