Musik buat si kecil 2

seorang temenku bilang, mungkin janinku memang sudah membutuhkan musik.
sudah pernah coba diperdengarkan musik klasik?


aku bilang belom, tapi memang mau ku coba.
hanya aja, menurut yang aku baca2, janin baru bisa mendengar suara dari luar jika sudah berusia 4 bulan. lha ini kan baru 2 bulan.
jadi sebenarnya dalam benakku selama ini, semua lagu yang ku dengarkan, tidak lebih dari sebuah cara untuk mempengaruhi emosiku saja.


tapi baiklah. tidak ada salahnya dicoba kan? siapa tau memang sudah berusia 3 bulan atau 4 bulan.
atau siapa tau bayiku bayi ajaib, sehingga bisa mendengar sebelum waktunya :D


mulailah daku berburu musik klasik.


ada beberapa yang ku masukkan ke hp-ku. sebenarnya bukan beberapa, tapi sudah lumayan banyak. wkwk.

kira2 durasi 2 jam, semua file musik itu ku dengar, dan ku perdengarkan.
dan tebaklah,
aku tidak menyukainya.


oh yeah, aku suka musik klasik kok.
tapi kalau pilihannya mozart atau sari simorangkir, ya ku pilih sari jelas.
kalau pilihannya chopin atau don moen, tentu saja don moen.


sesudah 2 jam itu, aku tidak mau lagi.


malam berikutnya,
aku lebih memilih rayakan 1.
aku suka skali album itu.
album kenangan tuh....
kenangan saat2 lahir baru pertama kalinya.
lagu2 di situ adalah lagu2 yang aku nyanyiin saat pertama kali kenal Tuhan.


dan, ehem...
kepalaku sakit lagi.
rayakan 1 tidak mempan.
dan aku benci itu!!!


bahkan tidak semua musik klasik, bisa ku dengar.
kepalaku sakit jika musiknya bukan piano atau gitar.
tidak boleh ada alat musik lain. tidak boleh sama sekali.


sekali melihat kecenderungan musik yang bisa ku dengar, yang tidak akan membuat kepalaku sakit, aku mencari album selah. ku rasa lagu2 di situ akan cocok.


dan benar.
menggunakan bahasa ibu-ibu:
si kecil dalam perut menyukai SELAH.
sama seperti pamannya :p 


dan tentu saja aku jauuuh lebih memilih selah.
daripada twinkle twinkle little star sekalipun itu by mozart, berulang-ulang selama 2 jam ;))

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © Yes, I know