Dear Papi

beberapa hari terakhir, papi sakit.
dia jarang sekali sakit.
seingatku, tak lebih dari 5 kali ku lihat dia sakit seumur hidupku.


dia memang sangat jarang sakit.
dan kalaupun sakitnya tidak terlalu parah, 
dia biasa mampu menyembunyikannya dengan sangat baik dari kami.


beberapa hari terakhir ini dia sakit.
nyeri di bagian belakang.
saking nyerinya, dia ga bisa tidur telentang lama.
bahkan kadang2 sangat susah untuk duduk.
tadi malam aja,
perlu sekitar 15 menit berusaha, barulah dia bisa duduk di kursi.


dia tidak pernah seperti itu sebelumnya.
dia begitu kuat selama ini...


tadi baru saja menghubungi dokter.
dokter menyarankan untuk periksa ginjal.
dan kalau tidak ditemukan apapun di ginjal, papi disarankan semua tulang2nya harus difoto.


mami langsung pucat.


aku tau apa yang dikuatirkannya.
tapi dari semua alasan, sesungguhnya ada sebuah alasan sangat penting yang membuatnya begitu kuatir.
mami tidak mau kehilangan kebahagiaan yang baru saja dia peroleh dengan papi.


papi itu begitu jahat.
bahkan seumur hidupku.
kecuali 5 tahun terakhir.
dan kebahagiaan 5 tahun ini, terasa seperti hanya sebentar saja.
masih terasa seperti mimpi...
dan tidak ada seorangpun dalam keluarga kami yang ingin terbangun dari mimpi indah ini.


mami bertanya,
apakah aku punya uang untuk mengcover semua yang mungkin akan dibutuhkan jika ternyata papi perlu perawatan khusus.


aku terdiam.
dalam hatiku aku berteriak,
uang lagi??


aku ingin sekali berkata,
"kenapa ga kasi tau joen?"
tapi aku menahan kalimat yang nyaris sudah tidak bisa dibendung itu.


bukankah tadi malam aku baru saja dimaki-maki mami dan dibentak-bentak kek anjing, karena aku ga punya uang untuk bayar buruh di rumah?
dan mengapa aku harus dibentak dan dimaki, jika yang bersalah adalah mereka sendiri?
kenapa tidak mau mendengar apa yang ku katakan?
kenapa tidak bisa mengontrol buruh bangunan?
kenapa mau aja dimaenin?
dan kenapa aku yang harus bertanggungjawab untuk semua kesalahan yang kalian lakukan?
kenapa aku yang harus susah payah mencari duit, dan meminjam ke sana ke mari, keliaran di jalan dengan kandungan 7 bulan, tidur dini hari?
dan setelah aku tidak protes, tidak marah, dan bersedia bertanggungjawab untuk semua itu, mengapa saat sekali saja aku gagal mendapatkan duit, aku lantas dimaki-maki dan dibentak?


mengapa ga menghubungi joen?
dia kerja tetap dengan penghasilan besar!
dan dia tidak membiayai apapun!
dia ga membayar pajak rumah, listrik, air, telp, dan dia juga tidak memberi makan 5 orang lain selain dirinya!!
bahkan saat natal kemaren, dia terima 14jt dari kantornya, tapi 1 juta saja untuk bantu perbaiki atap rumah ga bisa kita peroleh dari dia!
jadi, mana dia peduli dengan kita semua yang tidak bisa tidur?
yang setiap hari harus mengeringkan rumah karena air hujan masuk seperti air bah?
mana dia peduli apakah hari ini kita makan atau tidak?


kenapa bukan dia yang dimaki-maki?
kenapa bukan dia yang dibentak-bentak seperti anjing?


but I love u papi...
I really love u...
I love u more than you can imagine.




2 comments:

ini jun said...

tenang, dear glad ... emang it seems unfair... but i believe Tuhan emang sdg menempa km dgn berat sekarang, krn at the end of this lesson, km jg yang akan memanen dgn luar biasa. Pls jgn expect yg laen utk memikul salibmu jg hehhe.. krn emang ini yg jadi bagianmu, dan kalo emang Tuhan udah memanggil km utk jalan d jalanan yg berbatu2, pasti Tuhan jg dah sediakan sepatu yg kuat buat km :)

Semoga papimu cepat sembuh yaah, aku dukung doa dr sini... ^^

glad said...

aah... akhirnya ada juga yang bisa melihat "ketidakwajaran" dalam peristiwa2 hampir 1 tahun ini. hahaha...
iya kan? DIA emang sengaja kan? DIA emang sengaja melakukan semua ini kan? hahahaha....

betapa senangnya mengetahui bahwa ada orang lain yang juga mengetahui apa yang sementara DIA lakukan padaku :((

Post a Comment

 
Copyright © Yes, I know