bank oh bank

tadi sore, aku menelp call center salah satu bank yang sudah menyetujui pinjamanku. karena aku merasa sudah saat2 yang terakhir, dan tidak ada tanda2 pencairan sama sekali. dan, aku sudah sangat tidak sabar menunggu.


aku bertanya tentang pencairanku, dan, tebak... taraaaa...... entah bagaimana bisa, status pinjamanku berubah menjadi DITOLAK.
dan karena bank tidak berkewajiban memberi penjelasan, maka aku hanya bisa menerima saja tanpa tau di mana letak kesalahanku :)

karena penasaran dengan kasus2 perbankan, aku googling, dan kemudian menyadari sebuah fakta:
disetujui atau tidak, suka2 sama analis nya.
bahkan yang sudah disetujui sekalipun, statusnya bisa tiba2 berubah.


seorang pemerhati bahkan mengatakan,
kredit dikucurkan dengan sistem scoring.
dan sistem itu bisa menghasilkan negatif palsu atau positif palsu. seperti tes urin untuk kehamilan saja!
jadi orang yang sebenarnya tidak layak, malah diberi. dan yang layak, malah terkesan tidak bisa dipercayai. sigh.


malah ada yang lebih parah,
kasus seorang manager perusahaan besar di indonesia,
dengan gaji dan tunjangan besar dan yang tentu saja bisa dibuktikan.
plus, punya usaha lain yang besar, dengan jumlah dana mengendap ratusan juta di bank yang dimintai kredit itu.
dan juga kartu kredit platinum 2 bank besar di indonesia.
menurut semua ketentuan, pasti kreditnya lolos.
tapi, ternyata ga ada yang bisa benar2 memastikannya :)
permohonan kreditnya ditolak.


dulu, ada seorang temen suami yang pernah kerja di bagian kredit, mengatakan,
itu semua suka2 analis nya.


aku hanya bisa menarik napas panjang.
masi ada 1 lagi yang menunggu pencairan.
dan 2 lagi yang sementara menunggu diverifikasi.


apakah Tuhan lebih berkuasa dari analis kredit? ;)

2 comments:

ini jun said...

in ur case, definitely... hasil dr penganalisaan kredit ini, pasti harus lolos sensor dulu dr Tuhan... heheh....

glad said...

tau ga, sesudah 1 bank itu awalnya disetujui trus berubah jadi ditolak, 1 bank lagi juga ngirim pemberitahuan bahwa pengajuan gw ditolak!
sebelnya, bank yang kedua ini bahkan TIDAK melakukan verifikasi sama sekali! gila yaa.

dan joen, adek gw, kerja di bank yang kedua itu, di bagian kreditnya pula. menurut penjelasan dia, harusnya disetujui. dan selalu proses verifikasi itu pasti ada.

gw lalu menoleh ke Tuhan, mengangkat bahu, melongo, dan hanya bisa berkata, "haaa??" =))

Post a Comment

 
Copyright © Yes, I know