0

Mimpiku

persis satu malam sebelum oma meninggal,
aku bermimpi.


aku bermimpi oma bangun dari koma, dan berkata pada kami,


"tadi malam oma bermimpi, Tuhan Yesus kalian datang dan memeluk oma." lalu oma menangis.


dokter mengatakan, bahwa sebelum meninggal, oma sempat sadar sebentar.


suamiku bilang,
penjahat di sebelah kanan Yesus tidak mengucapkan doa orang berdosa dan juga tidak dibabtis.
tapi Yesus merangkul dia dan membawanya ke firdaus (peduli amat dengan semua perdebatan orang kristen tentang apa itu firdaus, yang pasti firdaus itu artinya bukan terhilang kekal :D ).


dan aku,
tidak tau apakah itu mimpi, ataukah penglihatan, ataukah khayalanku saja.
0

Malaikat itu.

"kalo begitu, ayo kita temui malaikat yang di depan itu. siapa tau dia mengetahui sesuatu. siapa tau dia bisa menjawab pertanyaan2 kita." kataku.


joen setuju, dan setengah berlari kami menuju depan tenda.


aku tidak bisa melihat dia.
aku hanya bisa melihat ke arah mana mata joen tertuju.
dan aku berdiri di depan joen, supaya dia ga dikira gila ngomong sendirian.


kami hanya mengajukan satu pertanyaan,
"apakah kami berhasil? apakah Allah memberikan anugerahNya?"












si malaikat nyerocos dengan banyak perumpamaan yang tidak kami mengerti, sampai2 joen menyela dan minta supaya dia bicara dengan kata2 yang lebih sederhana.


sekitar 15 menit kami bercakap-cakap, tapi dia tetap tidak mengatakan apapun.
15 menit itu lebih banyak berlalu dengan diam.


aku sudah mulai menangis seperti anak kecil, dan bergumam, apakah kami tidak berhak mengetahui jawaban doa kami?


setelah keheningan yang lama, dia akhirnya berkata,
"aku hanya bisa bilang, kalian tidak akan dikecewakan."


airmataku mengalir deras.
teringat semua yang pernah aku dengar tentang kasih setia Tuhan dan belas kasihanNya.
teringat perkataanNya, mintalah apa saja dalam namaKu dan kamu akan menerimanya.
teringat bahwa Dia mengasihiku.
teringat kisah musa yang meminta namanya dihapus dari kitab kehidupan jika Tuhan tidak mengampuni Israel yang bebal.
0

Joen datang.

sekalipun oma sudah meninggal, 
kami tetap tidak bisa untuk tidak percaya bahwa Tuhan tetap mendengarkan kami.
bahkan aku dan adikku sempat bertanya seperti orang yang sama sekali tidak percaya,
"sudah meninggal? sepertinya tidak mungkin..."


hati kami tidak percaya bahwa kami gagal.
hati kami tidak percaya bahwa Tuhan tidak mendengarkan kami.
itu mustahil.
Dia pasti mendengarkan kami.
Dia pasti memberi apa yang kami minta.
Dia Tuhan... dan kami itu penting bagiNya.
Tuhan tidak mendengarkan kami adalah hal yang paling mustahil yang kami tau, jauh lebih mustahil daripada matahari terbit di barat.


apakah tidak salah?
oma bener2 meninggal? apa jangan2 dia hanya mati suri? ;))


joen di luwuk saat oma meninggal,
dan begitu dia tiba di rumah, dia berkata,
"usir semua orang. suruh mereka pulang. oma tidak meninggal, dia hanya tidur. karena Tuhan tidak mungkin tidak mendengarkan kita."


tapi oma benar2 sudah meninggal.


-----------------------------------


saat joen masih di luwuk, aku yang pertama kali kasi tau dia tentang meninggalnya oma.

smsku bunyinya begini:



"oma meninggal. sampai saat ini aku masih tetap mempercayai Tuhan. tapi oma benar2 meninggal. apakah kita gagal?"


"kita tidak memiliki kepastian apapun. kita tidak memiliki tanda apapun yang menunjukkan apakah kita gagal atau berhasil. 
begini saja, kalau kamu dah nyampe, kamu liat aja, ada siapa di rumah kita. kalau yang ada adalah perwujudan roh2 orang mati, roh2 leluhur yang mati di luar Kristus, artinya kita gagal. tapi kalau yang ada adalah malaikat2 Allah, dan atmosfer penuh dengan hadirat Tuhan, artinya kita berhasil."


sesampainya dia di rumah, dia berkata padaku................


"C, tidak ada seorangpun. tidak ada roh2 leluhur, tidak ada malaikat2. yang ada, hanya malaikat yang satu itu.... yang sering nongkrong di jembatan, malaikat yang sama yang  berdiri di bawah tangga saat cc dan mike turun dari atas tangga saat resepsi pernikahan, dan dia juga yang berjalan di depan cc saat cc memasuki ruang pemberkatan gereja.
waktu masuk tadi, dia lagi duduk di depan tenda."
0

Doa

aku berdoa supaya oma tetap hidup.
aku berdoa dengan mengerahkan semua iman yang aku miliki.
aku memohon usianya diperpanjang.


aku tidak mau mendengar saat Tuhan bertanya,
"tapi gladies, tidakkah itu akan melelahkan? bukankah kalau dia pergi, akan lebih baik untuk semua orang, dan segala sesuatu akan berakhir?"


tapi aku hanya berteriak, "aku tidak memiliki kepastian apapun!!!"


Tuhan tolonglah,... kalau Kau tidak mau menambah usianya karena menurutmu segala hal akan menjadi lebih buruk, tidak bisakah Kau membuatnya sadar 10 menit saja? dan membuat telinganya bisa mendengar, supaya aku bisa menceritakan tentang Engkau padanya?
aku sudah pernah melakukannya, tapi aku ingin yang terakhir kalinya, untuk memastikan kehidupannya setelah mati.


Engkau HARUS mendengarkan aku, karena Kau sendiri yang mengatakan akan memberi apapun yang aku minta (dan bukankah begitulah selama ini?)


bukankah aku bisa meminta apa saja dan pasti Kau beri supaya penuhlah sukacitaku?
bagaimana sukacitaku akan penuh, jika oma terhilang KEKAL?


Dia tidak menambah usia oma.
2

Dia sudah pergi...

yah, dia akhirnya pergi.


taukah kau bahwa satu2nya alasan kita tidak bisa mendengarkan Tuhan, adalah karena kita terlalu banyak mendengarkan diri sendiri? :)


kami berhasil mempertahankan hidupnya 4 hari (dihitung dari hari oma dibawa ke RS dalam keadaan tidak sadar),
berdoa tak henti selama hari2 itu.


oma sudah dibabtis secara katolik saat dia masih sadar.
aku berdebat keras dengan suamiku tentang itu.
kata mike,
ga mungkinlah ada seseorang yang rela dibabtis jika dia ga sungguh2 mau menerima Tuhan Yesus. kalau dia bener2 ga mau, dia juga pasti bakalan mati2an menolak untuk dibabtis.
kataku,
ada orang2 yang mau dibabtis dan masuk Kristen karena ga mau mengecewakan keluarga yang semuanya sudah kristen.
ada juga yang mau dibabtis karena berdebat tentang mau atau tidak mau biasanya bakalan menghabiskan banyak energi.


yup.
kami berdoa.
bahkan kalo kau mau tau, kami berdoa setiap 2 jam sekali. dan kadang2 bahkan setiap 15 menit sekali.


tapi dia tetap pergi.
1

I love you,... (oh I know it's not true) *sigh*

oma masuk rumah sakit.
penyakitnya juga ga diketahui. entah karena emang aneh, atau karena dokter2nya yang goblok.
sorry.... tapi emang begitu kenyataannya.


oma sudah didiagnosa ga bisa bertahan hidup.
seluruh keluarga sudah disarankan dokter untuk bersiap-siap.


tapi aku tidak menyerah.


aku sudah melakukannya beberapa kali, dan aku tidak mau melakukannya lagi.


adikku juga tidak mau menyerah.
dan kami BENAR2 tidak mau menyerah.
kami akan membuat dia tetap hidup bagaimanapun caranya (bahkan sekalipun kami tidak tau bagaimana harus melakukannya).


mungkin kami memang banyak bersalah dalam banyak hal.
kami memang tidak mengasihi sebagaimana seharusnya,
kami tidak berlaku sabar seperti yang seharusnya kami lakukan,
dan kami juga tidak menegur orang2 yang juga sama2 tidak berprilaku baik seperti kami.


tapi kami tau satu hal,
kami harus berhasil melakukannya, atau dia akan terhilang selamanya.
kami harus berhasil, bagaimanapun caranya. bagaimanapun.


kami sudah mempercayai Tuhan.
tapi aku tidak tau apakah itu cukup.
atau, apakah yang ku kira percaya benar2 adalah mempercayai.
sebab di dalam hidup kekristenan ini, tak terhitung jumlahnya keangkuhan2 yang ku pikir adalah iman. dan seperti yang kalian tau,
di balik satu dua kesuksesan, aku sudah melakukan kesalahan yang tak terhingga :)


kami sudah berdoa dalam roh,
mengucapkan janji2 firman Tuhan,
membuang jauh2 bayangan imajinasi yang tidak kami inginkan terjadi,
dan fokus pada kepercayaan dan ucapan syukur.


kami berulang-ulang memberitahu diri kami,
bahwa TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI ALLAH.
dan tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.
kami juga berulang-ulang mengingatkan diri kami, semua 'teori' pengabulan doa yang selama ini kami hafal luar kepala.


dan meskipun terasa tidak cukup,
kami memberanikan diri mengangkat oma ke tahta kasih karunia.
iya, untuk mendapatkan pertolongan pada waktunya, sama seperti yang selama ini kita ketahui.


terima kasih Tuhan,
untuk segala sesuatu yang Tuhan lakukan.
aku tau, sekalipun sering kali tidak bisa merasakannya,
aku tau,
Kau tetap yang memegang kendali atas alam semesta.
dan atas hidup semua manusia.


dan aku cukup tau diri untuk berkata,
aku bukan jagoan iman (lagi) (lol).
aku kini hanya seorang wanita siro fenisia yang lagi mengemis belas kasihan (bukan hak).
bahkan sekalipun aku tau, aku tetap mempunyai hak itu.


oh yeah baby.
 
Copyright © Yes, I know