Ya, aku memang bersalah.

ga bisa tidur, aku membolak balik semua buku yang ada di kamarku.
beberapa hari ini memang sulit tidur, dan badan juga bener2 ga enak.

aku meraih sebuah buku joel osteen, dan membukanya secara acak.
yeah, aku tau, itu bukan cara yang benar dalam mencari kehendak Tuhan.
tapi siapa tau kan?
mari kita bermain untung2an, sama persis seperti yang aku suka mainkan waktu pertama kali lahir baru dan bodoh.
membuka bagian firman dengan acak, dan mempercayainya sebagai kehendak Tuhan :D


sebuah paragraf meloncat dari antara lembaran2 buku itu... 
sebuah paragraf yang berbicara tentang meminta hal-hal yang besar dari Tuhan.


bunyinya kira2 begini:


beranilah meminta hal-hal yang besar dari Tuhan.
hal-hal yang tidak mampu kita lakukan.
karena jika kita mampu melakukan segala sesuatu,
kita tidak akan membutuhkan Tuhan.
mintalah hal-hal yang besar, yang tidak bisa kita kerjakan.
hal-hal yang tidak bisa kita capai...
sehingga kita tau, hanya kemurahan Tuhan yang bisa memberikannya.
sehingga satu2nya cara mencapai hal2 itu, hanyalah dengan bergantung padaNya.


sesuatu yang kudus mencengkeramku.
dan tiba2 aku menyadarinya....
ya, aku memang bersalah.


selama ini aku mengira diriku terlalu jenius.
aku mengira aku terlalu hebat...
yeah, aku melakukan begitu banyak hal menakjubkan.
aku sudah bertumbuh!
aku sudah bertumbuh menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya.
dan aku sudah menjadi seorang wanita yang begitu luar biasanya!
aku melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh banyak sekali orang seusiaku.
aku bertumbuh!
jauuh lebih pesat dari yang bisa dibayangkan oleh siapapun.
aku melakukan banyak hal luar biasa...
jauh lebih luar biasa, melampaui khayalan begitu banyak orang tentang keluarbiasaan.
aku terlalu hebat... aku terlalu hebat...


sampai tanpa sadar, aku mulai yakin kalau aku tidak membutuhkan Tuhan.
siapa yang membutuhkan orang lain, jika dia begitu hebatnya?
bahkan, siapa yang membutuhkan Tuhan?
BERPIKIR membutuhkan Tuhan, dan bener2 membutuhkan Tuhan, adalah 2 hal yang sangat jauh berbeda.


siapa yang membutuhkan Tuhan?


tapi selain karena aku tidak berada di tempat di mana Dia mau aku berada, aku juga sementara percaya bahwa aku tidak sungguh2 membutuhkan Dia.


bagaimana aku peduli ke mana Dia menginginkan aku pergi? jika aku bahkan tidak membutuhkan Dia?


Joel benar.
aku tidak membutuhkan Tuhan,
karena aku mampu melakukan segala sesuatu.
dan segala hal nyaman buatku.


tapi ternyata, Dia mampu menghalangi semua jalanku dengan cara2 yang aku sendiri tidak bisa pahami.


percayalah padaku.
tidak ada yang bisa mengalahkanku.
aku tidak terkalahkan!
aku hanya kalah, jika aku menyerah.


dan yah,...
kecuali jika,
jika...
tangan Tuhan sendiri yang menghalangiku.


Dia benar2 menghalangi semua jalanku.
dan DENGAN SENGAJA memasukkan aku ke dalam kesulitan demi kesulitan yang sama sekali tidak bisa ku tangani.


Dia MEMAKSAKU untuk menundukkan diri dan meminta pertolongan.


tapi dasar bebal...
peristiwa demi peristiwa tidak juga mengubahkan aku.


ya, aku memang bersalah.


maukah Kita berbaikan? :)

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © Yes, I know