sekali lagi, aku penjaga adikku.

setelah sudah lebih dari sebulan bolak balik dokter, dan menghabiskan banyak sekali uang,
kami mendapati kondisi joen sama sekali tidak lebih baik.
beberapa hari dia panas tinggi.
dan setelah hari2 panas tinggi itu, sekarang kulit dan matanya mulai berwarna kuning.
dia keracunan obat.
dan fungsi hati-nya sudah mulai terganggu.


aku memutuskan, biarlah aku yang meracik obat untuknya.
berjam-jam browsing, akhirnya terciptalah sebuah formula. hahaha.
aku tak peduli apa kata orang.
mungkin memang ada yang berpikir,
aku meracik obat sama seperti caraku menciptakan resep masakan.
tapi ah, aku tak peduli.


tapi dalam 1 hari, setelah mengkonsumsi obat racikan itu, joen menjadi jauh lebih baik.
pernapasannya mulai terasa lega. lega untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan ini.


aku memaksa mami untuk menghentikan semua obat dokter.
papi yang melihat keberhasilan obat racikan itu, juga ikut2an memaksa mami menghentikan obat dokter.
tapi mami jauh lebih percaya apa kata dokter. bukan apa kata 'fakta'.


papi dan mami sempat berantem.


aku tak peduli.
aku hanya bisa bilang,
aku tak akan memberi obat sembarangan pada adikku satu2nya.


hey, dia adikku satu2nya.
bahkan jika Tuhan lebih berkenan kepada persembahannya daripada persembahanku, aku tidak akan pernah memperlakukan dia seperti kain memperlakukan habel.


akhirnya, setelah melewati perdebatan keras beberapa hari, dan konsultasi pada banyak dokter yang berbeda, mami menyerah.
menyerah karena ketakutan. karena kaki joen mulai bengkak seperti orang hamil.
menyerah, apalagi setelah joen sendiri sudah tidak mau meminum obat dari dokter itu.

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © Yes, I know