0

........................

Bapa yang baik,
semua ini benar2 sama seperti mimpi.
aku benar2 sangat merindukan adikku.
tapi tidak tau bagaimana bisa berkomunikasi.
tidak ada hp antara sorga dan bumi, hanya sekedar untuk mendengar suaranya.


dan kadang aku merasa ditinggalkan sendirian.


dulu kita berjuang bersama untuk keselamatan seluruh keluarga.


kita juga berjuang bersama melewati masa2 tersulit dalam hidup.


dan berjuang bersama memenangkan orang2 bagi Tuhan...


kita juga pernah berkata,
mau terus hidup sampai Tuhan Yesus datang kedua kali.


dear joanne,
apakah kau juga merindukan aku?


kau bahkan belum melihat raphael....
anak yang begitu kau cintai dan kau doakan.
anak yang ke atasnya kau ucapkan banyak berkat...


dan walaupun aku tau,
tidaklah patut ciptaan berkata pada Penciptanya, apa yang Kau lakukan padaku?
aku benar2 ingin tau,
apa yang sebenarnya Kau lakukan padaku?
0

miss u.. miss u.. miss u.. miss u.. miss u.. miss u.. miss u .. miss u.. miss u.. miss u..








0

Perak

temenku bilang, ga nyangka bahwa aku bisa sempat meragukan apa yang selama ini ku percayai.


aku merenungkan apa yang dikatakannya itu.


benarkah di mata begitu banyak orang, aku adalah pribadi yang sama sekali tidak mungkin meragukan apa yang selama ini aku percayai tentang Allah?
seperti itukah aku?


aku tersenyum.


kekristenan itu adalah tentang kepercayaan.
karena aku yakin, bahwa kekristenan adalah sebuah hubungan.
dan kepercayaan tidak jatuh begitu saja.
kepercayaan itu dibangun.
dibangun dari satu peristiwa kepada peristiwa lainnya.
dibangun dari satu pergumulan kepada pergumulan lainnya.
bagiku kekristenan adalah sebuah kisah cinta yang dibangun dari jutaan rasa.


dan di dalam hubungan itu, setiap jenis kasih akan diuji dan dimurnikan.
yang palsu akan disingkirkan, atau dipermalukan.
dan yang sejati akan dipertahankan.


ada seorang tukang perak.
pekerjaannya memurnikan perak.
dia akan mengambil sebongkah perak yang tidak murni, dan meletakkannya di atas api.
sepanjang proses pemurnian itu, matanya tidak pernah terlepas dari bongkahan perak tidak murni itu.
sama sekali tidak bisa terlepas.
sebab bila api tidak terlalu panas, bongkahan perak itu tidak akan menjadi murni.
dan bila api terlalu panas, perak itu akan hancur, dan tidak bisa dibentuk lagi.
harus sempurna.


lalu darimanakah tukang perak itu mengetahui bahwa bongkahan perak itu sudah murni?
jika dia sudah bisa melihat wajahnya tercermin di perak itu.

murnikanlah aku ya Tuhan, sama seperti tukang perak memurnikan perak.

tapi pastikanlah mataMu tetap ada padaku.
jangan terlalu panas... supaya aku tidak hancur.
0

nahan napas

dan aku juga jadi parno.


sepanjang hari aku sibuk ngebayangin gimana sih rasanya mati. lha, kan tiap orang akan mati juga. jadi ku pikir ga ada salahnya mencoba mencari tau gimana rasanya mati.


setauku, orang yang mati itu alasannya hanya satu: ga bernapas.
maka aku beberapa kali mencoba menahan nafas, karena ingin tau gimana rasanya putus napas.
seperti orang tolol saja! :))
tapi rasanya sangat tidak enak.


tapi harusnya, perpindahan kehidupan dari daging menuju kekekalan yang indah, prosesnya harus indah juga.
kenapa harus menderita?


ataukah itu hanya sebuah kasus seperti ambil darah dan suntikan dan operasi?


aku sudah ketakutan setengah mati.
ternyata rasanya begitu saja. lol.
0

Duka terdalam

bukan kehilangan penyebab duka terdalamku.
aku tau, adikku baik2 saja. bahkan jauh lebih bahagia di sana daripada di sini.
(akupun kadang ingin pulang)


juga bukan kenangan penyebab duka terdalamku.
kadang2 aku memang menangis jika teringat hal2 indah dan berharga yang kami alami bersama.
aku juga menangis dengan lebih keras, jika teringat percakapan2 menakjubkan yang terjadi di antara kami.


dan aku bisa mengatakan, tidak ada seorangpun juga di dunia ini yang bisa melakukannya sebaik adikku.
tidak ada seorang saudara, maupun sahabat dekat, yang bisa berbicara denganku dengan cara yang dia lakukan.
hubungan kami sangat berharga.
kami bukan hanya bersaudara.
kami juga bersahabat.
dan lepas dari kekurangan2 manusiawi kami, kami sangat saling mengasihi.


kami juga saling mendoakan dalam segala sesuatu.
saling mendukung, dan saling menopang.
kami berbagi kesedihan dan sukacita lebih dari yang dilakukan adik kakak lainnya.


dan ku pikir,
jika mami dan papi merasa, merekalah yang paling berduka, mungkin kali ini mereka keliru.


akulah yang paling berduka.
aku yang paling terguncang.
akulah yang paling tidak bisa mengerti mengapa harus seperti ini.


adikku memang pulang sakit.
dan banyak sekali uang yang dikeluarkan untuk pengobatannya.


aku juga lagi hamil tua.
dan nyawaku terancam karena dokter mengharuskan operasi, sementara kami bahkan tidak punya uang untuk melahirkan normal.


waktu kelahiran normal semakin mendekat, hanya tinggal 1-2 minggu. dan sebelum terjadi kontraksi, aku harus melahirkan. sebab bila terlambat, akan sangat membahayakan nyawaku.
dan kontraksi itu kapan saja bisa terjadi.


lalu adikku tiba2 dibawa Tuhan.
hanya setengah jam.
begitu cepat. sangat cepat.


dan dalam 3 hari, kami menerima dana duka.
jumlahnya cukup untuk operasi ceasarku.


bagaimana aku tidak akan menangis?
bagaimana aku tidak akan benar2 sangat berduka?
bagaimana aku tidak akan seperti orang gila memikirkan adikku?
bagaimana aku bisa menerima semua ini begitu saja?


biaya menyelamatkan nyawaku,
biaya kelahiran anakku,
semuanya diperoleh karena kematian adikku?


apakah tidak ada cara lain ya Tuhan?
apakah tidak ada cara lain?
apakah tidak ada cara lain, selain mengambil adikku untuk menyelamatkan aku?


aku merasa berhutang nyawa pada adikku.
dan aku mulai membenci karuniaku.


apa untungnya mengetahui kapan seseorang akan pergi, jika aku ternyata tidak bisa melakukan apa2?
Tuhan, untuk apa sebenarnya aku diberitahu?


kadang2 aku merasa akulah penyebab kematian adikku.
aku merasa, karena nubuatanku lah dia pergi.
mungkin kalau aku tidak diberitahu...
mungkin kalau aku tidak mengatakan apa2 tentang mimpi2ku...
mungkin dia masih hidup.


aku pernah mengetahui tentang seseorang yang mati di dalam sebuah gudang pendingin kereta api.
orang itu mati karena beku.
tapi persoalannya, malam dia mati itu, pendingin di gudang tersebut sedang rusak, dan suhu gudang itu adalah suhu yang normal.
pikirannyalah yang membuat dia mati.
kepercayaannya sendirilah yang membuat orang itu mati membeku.
bukan gudang pendingin.


dan kisah itu menghantuiku hari2 ini.


Tuhan tolonglah.
aku tidak tau bagaimana cara membedakannya.
dan aku takut sekali.


mungkin takut bagaimana menghadapi diriku jika suatu hari nanti terbukti akulah penyebab semuanya.
0

aku tetap penjaga adikku :((

adikku satu2nya pergi.
dan aku masih tidak bisa percaya dia bisa pergi...


bahkan sekalipun sudah satu tahun terakhir, Tuhan memberitahuku tentang keputusanNya.


aku hanya, tidak bisa mengerti, kenapa Tuhan memutuskan seperti itu.
aku sama sekali tidak bisa memahami alasannya.
dan tergoda untuk bertanya, apakah tidak ada keputusan yang lebih baik?
apakah Kau sungguh2 yakin dengan keputusan itu, dan tidak akan menyesal?


aku berharap aku salah mendengar.
aku sungguh2 berharap aku salah mengartikan apa yang Tuhan perlihatkan.
dan lebih ekstrem lagi, aku sebenarnya diam2 berharap yang ada padaku ini bukanlah karunia, tapi halusinasi.
karena jika itu hanya sekedar halusinasi, maka segalanya akan jadi berbeda.
halusinasi bisa benar bisa salah.
tapi Tuhan tidak pernah salah.


mimpi yang ku ceritakan pada semua orang hanya berakhir di situ.


dia meninggal, aku berteriak dalam nama Yesus untuk membangkitkan dia. tapi mimpi itu tidak memberitahuku apakah dia tetap pergi atau hidup lagi.


tapi ada sebuah bagian yang ku sembunyikan.
karena aku tidak ingin mengetahuinya sebagai sebuah kebenaran.


di mimpi ke empat,
dia hidup lagi.
dan berkata,
"cc, mengapa memanggil aku lagi? di sana itu indah sekali..... jauh lebih indah dari yang bisa kau bayangkan. ada hadirat Tuhan yang tidak pernah bisa dirasakan di bumi, ada kedamaian dan sukacita yang menakjubkan. segala sesuatu yang kita tau tentang kebahagiaan, sama sekali tidak ada artinya dibandingkan di sana.
aku ingin pulang c... aku ingin pulang..."


lalu aku menangis dan berkata,
"aku akan sangat merindukanmu... aku akan sangat merindukanmu... karena kau sebagian dari nyawaku.... aku akan sangat merindukanmu... sangat merindukanmu...


dan akupun terbangun dengan airmata di wajahku.
 
Copyright © Yes, I know