2

Dear Papi

beberapa hari terakhir, papi sakit.
dia jarang sekali sakit.
seingatku, tak lebih dari 5 kali ku lihat dia sakit seumur hidupku.


dia memang sangat jarang sakit.
dan kalaupun sakitnya tidak terlalu parah, 
dia biasa mampu menyembunyikannya dengan sangat baik dari kami.


beberapa hari terakhir ini dia sakit.
nyeri di bagian belakang.
saking nyerinya, dia ga bisa tidur telentang lama.
bahkan kadang2 sangat susah untuk duduk.
tadi malam aja,
perlu sekitar 15 menit berusaha, barulah dia bisa duduk di kursi.


dia tidak pernah seperti itu sebelumnya.
dia begitu kuat selama ini...


tadi baru saja menghubungi dokter.
dokter menyarankan untuk periksa ginjal.
dan kalau tidak ditemukan apapun di ginjal, papi disarankan semua tulang2nya harus difoto.


mami langsung pucat.


aku tau apa yang dikuatirkannya.
tapi dari semua alasan, sesungguhnya ada sebuah alasan sangat penting yang membuatnya begitu kuatir.
mami tidak mau kehilangan kebahagiaan yang baru saja dia peroleh dengan papi.


papi itu begitu jahat.
bahkan seumur hidupku.
kecuali 5 tahun terakhir.
dan kebahagiaan 5 tahun ini, terasa seperti hanya sebentar saja.
masih terasa seperti mimpi...
dan tidak ada seorangpun dalam keluarga kami yang ingin terbangun dari mimpi indah ini.


mami bertanya,
apakah aku punya uang untuk mengcover semua yang mungkin akan dibutuhkan jika ternyata papi perlu perawatan khusus.


aku terdiam.
dalam hatiku aku berteriak,
uang lagi??


aku ingin sekali berkata,
"kenapa ga kasi tau joen?"
tapi aku menahan kalimat yang nyaris sudah tidak bisa dibendung itu.


bukankah tadi malam aku baru saja dimaki-maki mami dan dibentak-bentak kek anjing, karena aku ga punya uang untuk bayar buruh di rumah?
dan mengapa aku harus dibentak dan dimaki, jika yang bersalah adalah mereka sendiri?
kenapa tidak mau mendengar apa yang ku katakan?
kenapa tidak bisa mengontrol buruh bangunan?
kenapa mau aja dimaenin?
dan kenapa aku yang harus bertanggungjawab untuk semua kesalahan yang kalian lakukan?
kenapa aku yang harus susah payah mencari duit, dan meminjam ke sana ke mari, keliaran di jalan dengan kandungan 7 bulan, tidur dini hari?
dan setelah aku tidak protes, tidak marah, dan bersedia bertanggungjawab untuk semua itu, mengapa saat sekali saja aku gagal mendapatkan duit, aku lantas dimaki-maki dan dibentak?


mengapa ga menghubungi joen?
dia kerja tetap dengan penghasilan besar!
dan dia tidak membiayai apapun!
dia ga membayar pajak rumah, listrik, air, telp, dan dia juga tidak memberi makan 5 orang lain selain dirinya!!
bahkan saat natal kemaren, dia terima 14jt dari kantornya, tapi 1 juta saja untuk bantu perbaiki atap rumah ga bisa kita peroleh dari dia!
jadi, mana dia peduli dengan kita semua yang tidak bisa tidur?
yang setiap hari harus mengeringkan rumah karena air hujan masuk seperti air bah?
mana dia peduli apakah hari ini kita makan atau tidak?


kenapa bukan dia yang dimaki-maki?
kenapa bukan dia yang dibentak-bentak seperti anjing?


but I love u papi...
I really love u...
I love u more than you can imagine.




2

bank oh bank

tadi sore, aku menelp call center salah satu bank yang sudah menyetujui pinjamanku. karena aku merasa sudah saat2 yang terakhir, dan tidak ada tanda2 pencairan sama sekali. dan, aku sudah sangat tidak sabar menunggu.


aku bertanya tentang pencairanku, dan, tebak... taraaaa...... entah bagaimana bisa, status pinjamanku berubah menjadi DITOLAK.
dan karena bank tidak berkewajiban memberi penjelasan, maka aku hanya bisa menerima saja tanpa tau di mana letak kesalahanku :)

karena penasaran dengan kasus2 perbankan, aku googling, dan kemudian menyadari sebuah fakta:
disetujui atau tidak, suka2 sama analis nya.
bahkan yang sudah disetujui sekalipun, statusnya bisa tiba2 berubah.


seorang pemerhati bahkan mengatakan,
kredit dikucurkan dengan sistem scoring.
dan sistem itu bisa menghasilkan negatif palsu atau positif palsu. seperti tes urin untuk kehamilan saja!
jadi orang yang sebenarnya tidak layak, malah diberi. dan yang layak, malah terkesan tidak bisa dipercayai. sigh.


malah ada yang lebih parah,
kasus seorang manager perusahaan besar di indonesia,
dengan gaji dan tunjangan besar dan yang tentu saja bisa dibuktikan.
plus, punya usaha lain yang besar, dengan jumlah dana mengendap ratusan juta di bank yang dimintai kredit itu.
dan juga kartu kredit platinum 2 bank besar di indonesia.
menurut semua ketentuan, pasti kreditnya lolos.
tapi, ternyata ga ada yang bisa benar2 memastikannya :)
permohonan kreditnya ditolak.


dulu, ada seorang temen suami yang pernah kerja di bagian kredit, mengatakan,
itu semua suka2 analis nya.


aku hanya bisa menarik napas panjang.
masi ada 1 lagi yang menunggu pencairan.
dan 2 lagi yang sementara menunggu diverifikasi.


apakah Tuhan lebih berkuasa dari analis kredit? ;)
2

Tuhan yang berkuasa

dari dulu, bahkan jauh sebelum aku bertemu michael, aku selalu merasa bahwa Tuhan menaruh di dalam hatiku keinginan besar untuk mempelajari investasi dan dunia mata uang.
dulu, bahkan kadang tanpa ku sadari, aku senang sekali membaca banyak buku tentang saham dan mata uang, juga tentang investasi properti.
aku membaca semua yang bisa ku baca, tapi hanya sekedar membaca, karena aku sama sekali tidak memahaminya :D


kau tau, aku bahkan membeli banyak sekali buku tentang hal itu, dan hanya sekedar membacanya.
aku tidak mengerti sama sekali.
tapi seperti ada yang mendorongku untuk terus membaca dan membaca bahkan sekalipun tak ada satupun yang ku pahami.


di waktu2 itu, aku masih mengingat,
june pernah menceritakan tentang seorang ibu yang tidak mengerti sama sekali tentang perdagangan mata uang.
tapi dia membeli dan menjual dollar semata-mata hanya berdasarkan "apa kata Tuhan".
bila Tuhan berkata beli, maka dia membeli.
bila Tuhan berkata jual, maka dia menjual.
menyenangkan sekali bukan? :D


dan aku diam2 juga ikut berharap, semoga itu juga terjadi padaku :D
dan kenyataannya,
TIDAK TERJADI SEKALIPUN =))


berbulan-bulan aku membaca semua yang bisa ku baca tentang dunia itu, dan selama itu pula, tidak ada suara yang berkata,
"gladies, beli. gladies, jual."
hahahahaha...


tapi awal bulan desember yang lalu,
sepertinya ada titik terang. lol.


entah bagaimana caranya,
kami tiba2 dituntun dengan lebih jelas untuk memasuki dunia perdagangan mata uang, saham, dan properti ini.
kami mulai belajar dan belajar.
oh bukan,
lebih tepatnya,
kami mulai diajari dan diajari.
setiap kali membuka komputer, seperti ada seseorang yang duduk persis di sebelah kami, dan menuntun segala sesuatu yang kami kerjakan.
seseorang itu seperti membimbing kami menciptakan sistem-sistem yang terbaik,
menguji sistem itu,
menganalisa kelebihan dan kekurangannya,
dan menjelaskan dengan tepat setiap resikonya.
Dia menjelaskan kepada kami bagaimana memilih tempat yang tepat untuk trading, dan mengajari kami melakukan perbandingan.
Dia menunjukkan bagaimana caranya mengalahkan pasar, dan mengapa pasar bisa dikalahkan.
Dia mengajari kami money management yang hebat, memberi prinsip dasar matematika sederhana yang powerful,
dan juga menunjukkan siapa diri kami yang sesungguhnya,
Dia membuat kami melihat sisi diri kami yang kerdil, yang pengecut dan penuh keragu-raguan.
Dia juga menunjukkan level ketamakan kami, dan betapa kami tidak bisa mengendalikan diri.


dan seperti anak TK yang masih tertatih-tatih belajar mengeja huruf, kami belajar perlahan-lahan, melakukan banyak sekali kesalahan,
tapi tetap belajar dan tetap bertumbuh.
tetap berubah menjadi semakin lebih baik.


dan sebab itulah, aku berani berkata, suamiku akan menjadi seseorang yang paling hebat di dunia di bidang itu.
bukan karena dia hebat.
tapi karena Tuhan sendiri yang mengajari dia.
karena seorang murid yang bodoh sekalipun,
jika dia diajari oleh guru yang terhebat,
dia akan berubah menjadi orang yang luar biasa.

jika dia tetap memiliki hati seorang murid,
jika dia tetap merendahkan dirinya di bawah tangan Tuhan yang hebat,
maka dia tidak akan terkalahkan.
tidak akan pernah.
karena Guru Agung itu tidak pernah terkalahkan.


dan sang Guru bahkan menjanjikan,
jika pelajaran sudah dikuasai, dan kami sudah lulus dalam pelatihan,
dan jika Dia sudah menganggap kami layak dipercaya,
Dia akan menyediakan uang yang kami butuhkan untuk memulai semua usaha yang kami rencanakan.


Dia menjanjikannya,
dan Dia pasti melakukan apa yang Dia ucapkan.


aku berdoa untuk semua kredit modal kerja yang kami usahakan.


tapi lebih daripada itu semua,
aku berdoa supaya Tuhan sendiri membantu mike dan aku supaya kami bisa melakukan yang terbaik.


berulang kali aku mengatakan ini:
jika Tuhan tidak melakukannya, habislah aku :D
3

pria itu suamiku

dia membelai lembut tanganku dan bilang,
ya sudahlah... mau marah2 sama nji ga berguna juga kan? ga akan membuat dia tiba2 datang dan membawa uangnya (sambil nyengir).


mukaku masam.

kataku,
tapi itu perhiasan hadiah mama waktu lamaran dulu.
(sebenarnya mataku sudah berkaca-kaca).


dia tersenyum dan menjawab,
tapi itu kan pemberian, bukan barang pinjaman... :)


mukaku masih sangat jelek.


dia melanjutkan,
lagian...
kita menggadaikannya karena kebutuhan, bukan karena berfoya-foya.
kita juga menggadaikannya di saat nilai emas sangat tinggi.
dilihat dari sisi investasi, kita profit (dia tersenyum).
justru kalau kita membayar bunganya, atau menebusnya, investasi kita rugi ;)


mukaku mulai cerah.
(aku kan investor wanna be)


tapi kemudian murung lagi.

aku melanjutkan dengan perlahan,
tapi di situ juga ada cincin pernikahan kita...


ya kan bisa beli lagi, jawabnya enteng.
cincin itu juga sudah ga pas di jari.
beratku aja naik lebih dari 10 kg dibanding waktu menikah dulu,
dan kamu tambah ndut apalagi karena hamil :p


entah kenapa, aku mulai bisa tersenyum.
tanyaku memastikan,
beli lagi?


dia tersenyum.
iya, beli lagi donk.
beli lagi seperti yang selama ini kita mau... yang kemaren ga jadi dibeli karena terlanjur dibeliin mama.
kita beli lagi ya sayang...
yang warnanya putih bersih mengkilap, 
yang ada tulisan terukir di cincinnya.


....
aku memeluk dia, dan menangis.
menangis karena dia begitu penuh cinta...
dan menangis karena teringat apa yang ingin kami ukir di cincin pernikahan kami...


sebuah penggalan nyanyian seseorang...


Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku.

cincin pernikahan

3 minggu yang lalu, aku memesan barang ke sepupuku (anak tanteku yang tinggal serumah). 
karena dia kenal baik dengan supplier barangnya.
aku kasi dia uang tunai 1 juta rupiah.
menurut dia, barang itu akan datang langsung keesokan harinya.


rencananya barang itu bisa ku jual dengan harga yang lebih baik, dan selisih dari situ bisa ku gunakan.


aku harus menebus cincin pernikahan kami di pegadaian, juga beberapa perhiasan antaran saat kemaren aku dilamar.


jatuh tempo pelunasan sudah sangat dekat, dan kalau aku tidak melakukan sesuatu, aku akan kehilangan perhiasan2 yang sangat berharga bagiku itu.


itu adalah cerita 3 minggu yang lalu.


sampai hari ini, barang yang ku pesan tidak pernah ada.
dan uang tidak dikembalikan.


mulai dari ditunda karena barangnya kosong, sehingga harus menunggu 1 minggu,
kemudian supplier itu ke singapore.
lalu supplier itu lagi ada acara duka.
lalu orang yang mengurus distribusi barangnya tidak mengangkat telp.
kemudian hp-nya mati beberapa hari.
sampai gudang supplier itu begitu disamperin ternyata digembok.

ah, aku tau bahwa uangku itu tidak pernah sampai kepada suppliernya.


dan hari ini adalah batas akhir pelunasan tagihan gadaiku.


aku juga memberitahu dia.
bahkan dia tau tadi malam, aku ga enak badan, sudah ngantuk banget, tapi ga bisa tidur karena terus menerus mencari solusi.


alasan hari ini, dia sibuk sehingga ga sempat pergi mengambil uangku.
tapi apakah dalam 3 minggu ini benar2 dia begitu sibuknya, sehingga stengah jam saja begitu sulit?
ini manado.
ini bukan jakarta.
tidak ada kemacetan yang berarti.
dan tidak ada jarak yang jauh untuk ditempuh.


sesibuk apapun, tidak bisakah diusahakan?
demi diriku?
demi cincin pernikahanku? dan demi tanda mata lamaran dari mertuaku?


aku tau dia mendustaiku.
aku tau itu.
aku hanya tidak mau memulai konflik.
karena aku tau sampai di mana batasan2ku.
aku tau jika aku bersikap kasar,
kekasaranku akan melukai dia bahkan mungkin seumur hidupnya.


aku benar2 berjuang untuk menahan diri.


awal bulan depan, kredit modal kerjaku akan dicairkan. sudah disetujui oleh 2 bank.
dan sementara diusahakan dari bank2 yang lain juga.
seperti yang pernah ku katakan, jumlahnya lumayan besar.
cukup untuk membayar semua hutang, dan cukup untuk memulai usaha yang baru.


baru beberapa hari yang lalu, aku mengatakan padanya, jika sudah dicairkan, aku akan membantu membayar semua hutangnya dan hutang mamanya. supaya mereka bisa hidup dengan lebih baik.


tapi setelah kejadian ini,...
aku ragu apakah hatiku masih semulia itu.
3

Kabar gembira pertama di tahun 2012!

aku akan diberi Iphone :D


mungkin hari ini akan nyampe di tanganku :D


gratis tis tis....


terima kasih Tuhan...


aku ga tau mengapa aku diberi Iphone.
aku merasa aku tidak membutuhkannya.


mau beli BB aja yang paling murah belom mampu :D


hmm... jadi mikir,
apakah aku akan memerlukan Iphone untuk kerjaan di tahun yang baru berjalan ini?
sehingga Tuhan sudah menyediakan lebih dulu bahkan sebelum aku menyadari bahwa aku membutuhkannya?


dan aku sama sekali belum tau bedanya Iphone sama hp biasa. huahauahuahauahaua..... (memalukan!) ;))
 
Copyright © Yes, I know